WEB3: Masa Depan Internet yang Mulai Terasa Hari Ini
Pernah nggak sih kamu ngerasa, kok internet makin hari makin dikendalikan sama segelintir perusahaan besar? Apa-apa harus login, data pribadi dijual, dan kita cuma bisa pasrah nerima iklan yang makin personal. Nah, di sinilah Web3 muncul sebagai jawaban.
Web3 itu bukan sekadar teknologi baru. Ini semacam “gerakan” yang pengen balikin kendali internet ke tangan penggunanya. Bukan cuma soal blockchain, crypto, atau NFT, tapi lebih dalam dari itu. Bayangin kalau kamu bisa punya kendali penuh atas data kamu sendiri. Atau bayangin aplikasi yang nggak bisa dimatikan oleh satu perusahaan pun. Kedengeran idealis? Mungkin. Tapi pelan-pelan hal ini mulai kejadian.
Dibanding internet generasi sebelumnya (Web2), Web3 punya prinsip yang beda banget. Kalau Web2 itu soal koneksi dan interaksi (media sosial, YouTube, dll.), maka Web3 fokusnya ke desentralisasi. Artinya, nggak ada satu pusat yang ngatur. Data nggak disimpan di server tunggal, tapi tersebar di banyak titik.
Contoh nyata? Lihat aja platform kayak IPFS (buat penyimpanan file terdesentralisasi), ENS (buat alamat domain di blockchain), atau DAO (organisasi tanpa bos, dijalankan via smart contract). Semua ini punya satu benang merah: transparansi, kontrol pribadi, dan kebebasan.
Tapi Web3 juga belum sempurna. Banyak yang bilang masih ribet, UI-nya kurang ramah, dan kadang bikin orang awam bingung. Wajar, namanya juga teknologi baru. Dulu pas internet pertama muncul juga banyak yang skeptis. Tapi lihat sekarang, kita hidup di dalamnya.
Yang jelas, Web3 bukan tren sesaat. Ini arah baru, dan kita semua punya pilihan: mau sekadar jadi penonton, atau mulai ikut terlibat, meski pelan-pelan.
Diskusi bersama kreator penulis lainya , klik di WhatsApp
TangiTuru Community
Disclaimer...
Artikel ini buatan Yoga pangestu, TangiTuru.com tidak bertanggung jawab atas hal apa yang terjadi