12 Jun, 2025 #Storyline

DARI BUDAK DOPAMIN JADI RAJA ATAS DIRI SENDIRI: Sebuah Kisah Jujur.

pejuang PMO addict yang ingin berubah
Krisna

Izinkan saya bercerita. Tentang dua kehidupan yang pernah saya jalani dalam satu tubuh. Di luar, saya tampak normal—mahasiswa/pekerja biasa, bisa bercanda, nongkrong. Namun di dalam kamar, saat sendirian, saya menjalani kehidupan kedua: sebagai budak dari kenikmatan sesaat.

Ini adalah kisah saya lepas dari PMO.

Kehidupan kedua itu seperti penjara tak terlihat. Energi cepat habis, otak sering nge-lag, cemas tanpa alasan, dan yang paling parah, saya jadi sulit menatap mata orang lain. Rasanya ada 'aura' kusam yang melekat pada diri saya. PMO bukan lagi 'hiburan', melainkan lingkaran setan yang menguras jiwa. Apakah ada yang pernah merasakan hal yang sama?

Titik baliknya bukan karena nasihat orang lain. Tapi karena satu momen di depan cermin setelah sesi PMO. Saya melihat pantulan diri saya: mata sayu, wajah kuyu, terlihat lebih tua dan 'kosong'. Saya bertanya pada diri sendiri, "Siapa orang ini? Ini bukan saya. Kemana perginya semangat dan api dalam diri saya?" Itu adalah tamparan paling keras. 

Minggu pertama berhenti itu seperti neraka. Sumpah. Otak saya seperti teriak-teriak meminta asupan dopamin murahan itu. Saya gelisah, mudah marah, dan godaan datang dari mana-mana. Saya jatuh. Gagal. Berkali-kali. Saya sempat berpikir, "Kayaknya saya memang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki."

Namun di kegagalan yang kesekian, saya sadar. Hanya 'niat' saja tidak cukup. Saya harus mengganti sistem.

  1. GANTI KEBIASAAN: Setiap kali hasrat datang, saya paksa diri untuk push-up sampai capek. Atau langsung keluar kamar, jalan kaki tanpa tujuan. Apapun, asal jangan diam di tempat.
  2. UBAH LINGKUNGAN: Saya unfollow semua akun pemicu. Saya pasang filter di browser. Kamar yang tadinya 'sarang' saya ubah menjadi tempat membaca buku atau berolahraga.
  3. CARI 'WHY' YANG KUAT: Saya tulis di kertas: "Saya ingin menjadi pria yang tatapannya tajam, percaya diri, dan dihormati." Saya tempel di dinding.

Perlahan tapi pasti, keajaiban mulai terjadi. Minggu kedua, kabut di otak saya mulai hilang. Saya bisa berpikir lebih jernih, lebih cepat menangkap omongan orang. Rasanya seperti upgrade RAM di otak. Serius, ini adalah efek pertama yang paling saya rasakan. 

Memasuki bulan pertama, perubahan fisik dan sosialnya sangat terlihat. Banyak yang bilang wajahku lebih bersinar. Aku juga lebih mudah tersenyum. Yang paling penting, aku BERANI menatap mata lawan bicara. Rasa cemas sosial yang selama ini menghantuiku, berkurang dengan drastis. Energi maskulinku seolah kembali lagi.

Sekarang, setelah berbulan-bulan konsisten, aku bisa mengatakan: aku sudah 'merdeka'. Bukan berarti godaan hilang sepenuhnya, tapi kini aku yang memegang kendali. Aku bukan lagi budak yang mengikuti setiap perintah nafsu. Aku adalah rajanya. Aku yang menentukan ke mana energi dan fokusku akan dibawa. Ini adalah perasaan paling kuat di dunia.

Untuk kamu yang mungkin sedang berada di posisi yang sama seperti aku dulu, yang membaca ini sambil merasa 'kotor' dan putus asa, aku ingin bilang: Perjalanan ini memang berat, tapi SANGAT SEPADAN. Kamu tidak rusak. Kamu hanya terjebak. Dan setiap penjara pasti memiliki jalan keluar.

Kemenangan terbesar dalam hidup bukanlah menaklukkan dunia, melainkan menaklukkan diri sendiri. Ambil kembali kendalimu. Perjuanganmu dimulai hari ini.

Semangat!

Apakah ada yang memiliki pengalaman serupa atau ingin mulai berjuang? Mari kita saling mendukung di sini.

Diskusi bersama kreator penulis lainya , klik di WhatsApp TangiTuru Community

Silahkan Login Untuk Berkomentar